Bingung Kelola Limbah Pakaian Bekas? Margaria Group Punya Solusi

Headline Titik Nol


YOGYA – Ada langkah menarik dilakukan oleh Margaria Grup. Kelompok toko batik besar milik Wali Kota Yogya  periode 2001-2011 Herry Zudianto ini terus berinovasi dalam pengelolaan sampah. Setelah tidak menggunakan botol plastik sekali pakai dalam operasionalnya, kini Margaria membuat inovasi  3R dengan gayanya sendiri.

“Kami bangga memperkenalkan NG-Margaria, kolaborasi Margaria dan Enom untuk mengurangi sampah tekstil dengan memaksimalkan nilai bahan dan menciptakan produk inovatif yang layak dipakai kembali dengan sentuhan gaya modern, “ papar  Indah Sri Pratiwi, Head of Operations Margaria Group, Kamis (27/2/25).

Ng-Margaria ini merupakan penerjemahan reduce, reuse dan recycle dalam versi Bahasa Jawa. Yakni Ngelongi (mengurangi) untuk reduce, Nganggo maneh (memakai kembali)  untuk reuse dan Ngolah (mengolah) untuk recycle.

Ng-Margaria itu diwujudkan dengan mengurangi limbah pakaian bekas, memakai kembali pakaian bekas dengan sentuhan gaya baru dan mengolah pakaian bekas menjadi pakaian baru. Langkah kongkretnya dengan membuka kotak di Toko Batik Margaria dan Enom. Kotak tersebut bertuliskan: Daur Ulang Pakaian Lama Anda di Kotak Zero Waste Kami. Dan dapatkan 5% Off.

Artinya, Margaria menerima pakaian bekas Anda dengan hadiah potongan harga 5% untuk pembelajaan Anda!

Contoh baju hasil olahan pakaian bekas yang pernah dipamerkan di JEC. Baju ini bukan bikinan Margaria. (Foto: Erwan W)

Apa Margaria hanya menerima satu helai pakaian untuk setiap orang? Mendapat pertanyaan ini, Indah langsung menjawab. “Tidak ada batasan jumlah. Kami menerima dalam jumlah besar. Nanti tim kami yang datang ke rumah kalau pakaian bekas yang disetorkan dalam jumlah besar,“ jawabnya.

Ng-Margaria menerima pakaian bekas dalam kondisi apapun. Robek, bolong dan sebagainya. Yang penting, pakaian yang didonasikan dalam kondisi bersih. Dan yang harus diingat, pakaian bekas di sini tidak termasuk pakaian berbahan kulit, polyester, kaos kaki, pakaian dalam dan handuk.

Dikemanakan pakaian bekas yang terkumpul? Sesuai prinsip Ng kedua dan ketiga, maka pakaian-pakaian itu akan dimanfaatkan kembali dan diolah menjadi produk baru. “Betul sekali. Untuk pakaian bekas yang terkumpul kami olah kembali menjadi pakaian bekas dengan sentuhan gaya baru. Kemudian dijual kembali dengan harga yang terjangkau, “ tegasnya.

Anda punya pakaian bekas dan selama ini kesulitan mengelolanya? Bawa saja ke Margaria dan bergabunglah dengan Margaria Group untuk ciptakan gaya modern dengan dampak positif! (wid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *