Agar Keris Lebih Diminati Kaum Milenial
JOGJA– Anggota Komisi D DPRD DIY Syukron Arif Muttaqin, SE, M.A.P mengatakan pengenalan keris kepada anak muda dan kaum milenial harus memakai cara yang berbeda. Bukan nuansa mistis dan magis yang ditonjolkan namun dengan mengenalkan sisi estetik dan seni yang melekat pada keris yang ada. ”Kalau yang dikenalkan dua sisi tadi jatuhnya pada takut dan seram, tapi kalau sisi seninya yang muncul kesan kagum dan bangga,” ujar Syukron saat menjadi pembicara Sarasehan Keris #1 yang diselenggarakan oleh Kundho Kabudayan DIY di Grha Keris Jalan Gamelan, Yogyakarta Jumat (23/9) lalu.
Selain Syukron, hadir sebagai narasumber Dosen Fakultas Filsafat UGM yang juga pemerhati keris Dr. Sindung Tjahyadi, M.Hum. Tampil sebagai moderator acara ini Wakil Pimpinan Redaksi Majalan Besalen (Budaya-Keris Nusantara) Drs. Alex Luthfi R, MS. Kegiatan ini diikuti para pegiat dan pemerhati keris di DIY dalam rangka pengenalan Majalah Besalen, media yang mengupas tentang informasi keris dan perkembangannya.
Syukron menguraikan, tidak banyak anak muda yang mengetahui secara detil proses pembuatan keris yang dilakukan oleh pengrajin. Padahal, untuk membuat sebuah keris memerlukan keahlian khusus dan harus dilakukan oleh tenaga yang sudah profesional. ”Saya pernah menyaksikan langsung proses pembuatan keris yag dilakukan salah satu empu di Moyudan, itu harus memerlukan proses berkali-kali bahkan beribu-ribu kali penempaan. Itulah yang membuat prosesnya menjadi lama dan panjang,” paparnya.