Penasehat PPHI DIY Dukung Masjid sebagai Destinasi Pariwisata

Tugu

Masjid Jogokariyan yang selalu ramai dikunjungi. (IG Masjid Jogokariyan)

Masjid menjadi satu tempat yang sangat potensial sebagai destinasi pariwisata berbasis pendidikan, kebudayaan dan reliji. Masjid Jogokariyan di Yogyakarta telah memulai hal ini belasan tahun lalu. Dan Masjid Jogokariyan telah menjadi destinasi wajib para pengelola masjid dari seluruh Nusantara yang berkunjung ke Yogya.

Fenomena tersebut menarik perhatian Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S Uno. Sandi pun membahas fenomena ini dengan  Ketua Dewan Syuro Masjid Jogokariyan ustadz Jazir ASP lewat zoom meeting pada Dialog Ramadhan hari keempat bulan puasa 1442 H ini. Atau 16 April 2021.

Suasana taraweh di Masjid Jogokariyan. (IG Masjid Jogokariyan)

Langkah Sandiaga Uno melirik masjid sebagai potensi destinasi wisata dan pengembangan ekonomi kreatif disambut baik oleh  Penasehat Perkumpulan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) DPD DIY HM Tazbir Abdullah. Tasbir mengatakan sangat mengapresiasi perhatian Menteri Sandiaga S Uno kepada masjid-masjid yang berpotensi untuk digerakkan sebagai tempat kunjungan wisata bagi Wisatawan Nusantara (Wisnus) ataupun Wisatawan Mancanegara (Wisman).

Ditegaskannya, masjid sebagai wisata berbasis pendidikan, kebudayaan dan religi di negara lain juga sudah ada. Malaysia, Turki, Saudi Arabia juga menjadikan masjid sebagai destinasi wisata. Bahkan Masjid Apung di Saudi Arabia sangat familiar di telinga orang Indonesia.

“Masjid Jogokariyan Jogja di bawah pimpinan Ustadz Jazir memang monumental sebagai pelopor masjid yang mengedukasi dan menggerakkan ekonomi lokal. Manajemen yang khas menjadikan masjid ini fenomenal dan menjadi penggerak wisata studi banding berbasis Islami. Tidak pernah putus wisatawan yang datang berkunjung ke masjid ini,” ungkap mantan Kepala Dinas Pariwisata DIY ini.

Pemilik Restoran Narasa ini sepakat dengan langkah Kemenparekraf untuk mengembangkan masjid sebagai pusat enterpreneur yang sangat dibutuhkan bangsa saat ini. Langkah Kemenparekraf berkolaborasi dalam mengembangkan ekonomi kreatif melalui masjid harus disambut baik oleh Dinas Pariwisata di daerah-daerah serta industri pariwisata.

Masjid sebenarnya tempat berkumpulnya banyak pengusaha UMKM yang mendukung berbagai kebutuhan warga maupun wisatawan. Mulai produk tekstil, kerajinan, makanan dan minuman. Salah satunya Masjid Jogokariyan.

“Selama ini Masjid Jogokariyan sudah nyata menjadi penggerak wisata Islami dan ekonomi kreatif,” pungkas mantan Sekretaris Percepatan Pariwisata Halal Kemenpar ini. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *