Mikha Tambayong Menangis Saat Rekaman Lagu

Tugu


ARTIS berparas cantik Mikha Tambayong tak mampu menahan air matanya saat rekaman lagu terbarunya berjudul ‘Tak Tergantikan’. Menurutnya, lagu tersebut dipersembahkan untuk almarhumah ibundanya, Deva Malaiholo yang meninggal setahun lalu. “Pas take vocal aku nangis makanya agak kedengeran, karena aku mau apa yang ingin aku sampaikan berhasil,” ujar Mikha dalam peluncuran ‘Tak Tergantikan” secara daring, Kamis (6/8). Pemain film ‘Belok Kanan Barcelona’ itu mengatakan bahwa lagu tersebut juga sebagai ucapan terima kasihnya untuk sang ibunda yang selalu mendukung kariernya di dunia hiburan. “Ibu aku tuh emang orang yang paling dekat karena aku anak semata wayang. Ayah aku kerjanya di luar kota jadi apa-apa sama mama,” ungkap Mikha. “Dia juga yang nyuruh aku berkarier di entertainment. Aku butuh waktu setahun untuk istilahnya ikhlas. Ya sudah bikin apa ya, ya sudah aku bikin lagu buat mama,” lanjutnya. Mikha memang sedang fokus kembali ke industri musik setelah sempat vakum selama dua tahun. Lagu terakhir mantan kekasih Daniel Wenas ini dirilis pada 2018 silam berjudul ‘Berpisah’ itu Mudah bersama Rizky Febian.
Sebagai bentuk persembahan untuk mendiang sang ibunda, Deva Malaiholo yang meninggal setahun lalu, Mikha Tambayong merilis lagu ‘Tak Tergantikan’.Bagi Mikha ‘Tak Tergantikan’ adalah lagu yang sangat personal. Oleh karenanya Mikha sengaja merilis lagu tersebut bertepatan dengan hari ulang tahun sang ibu.”Aku agak kekeuh di 6 agustus karena ini adalah hari ulang tahun almarhumah ibuku. Ini tribute aku untuk almarhumah ibuku jadi kok kayaknya pas ya kalau aku rilis di hari ini,” ujar Mikha.Kehilangan sosok seseorang yang sangat dekat bukan hal yang mudah bagi Mikha. Dia mengaku butuh waktu hingga setahun penuh untuk bisa bangkit dan menjalani hari-hari seperti sedia kala.Mikha kemudian berbincang dengan Ifa Fachir soal keinginan untuk membuat lagu yang dipersembahkan kepada ibunya. Idenya pun bersambut, Mikha menulis lirik bersama Deva Mahenra dan pengolahan musik dilakukan oleh Ifa.”Aku butuh satu tahun untuk menerima dan baru mulai terbiasa hidup enggak ada ibuku. Waktu nulis lagu aku kurang ekspresif jadi aku minta bantuan sama tim, aku ungkapin apa yang aku rasain sampai akhirnya jadi potongan lagu ini,” kata Mikha. Meskipun lagu ini sangat personal baginya, Mikha percaya bahwa setiap orang punya sudut pandang berbeda tentang sosok tak tergantikan dalam hidup mereka sehingga lagu ini bisa dinikmati siapapun dan dipersembahkan untuk seseorang yang mereka cinta.

“Aku personal buat ibuku tapi siapapun yang mendengarkan bisa <I>related<P> jadi enggak perlu satu sosok spesifik yang sama dengan aku. Aku inginnya siapapun yang dengar bisa terbawa suasana dan bisa mendedikasikan lagu ini untuk siapapun yang tak tergantikan tersebut,” ujar Mikha. (Cdr)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *