Salah satu ciri pemimpin sosial yang unggul adalah memanfaatkan media sosial sebagai saluran promosi bagi organisasi, produk, jasa dan membangun relasi. Bahkan, menurut Ted dan Mark dalam buku A World Gone Social, lima tahun dari sekarang, pengaruh dan keahlian (komunikasi) di bidang media sosial akan menjadi salah satu syarat utama seorang pemimpin.
Para pengurus PKK adalah pemimpin sosial. Mereka pun harus mengangkat dan mengembangkan potensi lokal. Mulai soal budaya, kesenian, kuliner, arsitektur, hingga produk UMKM serta kearifan lokal lainnya. Mereka harus mampu membuat narasi positif agar kearifan lokal dan kegiatan PKK di daerahnya dikenal publik lebih baik.
Sebagai pengurus PKK penggerak masyarakat, mereka bertanggung jawab dalam bidang tersebut sesuai tugas Pokja 1-4.
Dalam salah satu sesi Pelatihan Tanggap Tepercaya, PKK Kabupaten Manokwari, Papua Barat, diajarkanlah hal ini. Peserta pelatihan dari pengurus PKK tingkat Kabupaten, distrik hingga desa se Kabupaten Manokwari, serta pengurus organisasi Persit KCK, Bhayangkari, Jalasenastri dan PWKI Papua Barat pun langsung mempraktikkannya.

Maka saat diminta untuk membuat konten positif seputar potensi lokal Manokwari yang bisa diberdayakan oleh PKK, mereka cepat merespons. Cepat tanggap. Dan saat evaluasi di hari terakhir pelatihan, kesaksian positif pun bermunculan.
“Terima kasih ilmunya Pak Erwan. Begitu saya unggah soal sisir bambu, langsung ada yang pesan dari Jakarta…!” ungkap Nyonya Rukmini Rosidin @rukmini_rosidin
“Betul bapak. Kami juga langsung dapat respons. Meski baru bertanya apa barangnya ada dan bisa dikirim…. ya saya jawab saja ada dan siap dikirim!” jelas peserta lain. @mor cK
“Salah dua” peserta mengunggah sisir bambu dan kayu akway atau akwai. Yang lain ada yang unggah soal Rumah Kaki Seribu. Soal kegiatan pelatihan yang berlangsung. Juga seputar makanan dari sagu.

“Sisir Bambu merupakan sisir khusus khas dari Papua… Sisir bambu berfungsi untuk merapikan rambut yg keriting, meningkatkan sirkulasi darah di kulit kepala sehingga menjaga rambut tetap sehat, juga bisa menguatkan akar rambut dan aman bagi kulit kepala berketombe. Dalam setiap pameran UMKM PKK Kabupaten Manokwari selalu menampilkan hasil karya kerajinan Mama Mama Papua salah satunya sisir bambu. ” tulis @rukmini_rosidin
Unggahan ini langsung mendapat respons.
“Rambut si kembar agak kriting, mIn. Bisakah pakai sisir ini? ” dan “Mau dong @rukmini_rosidin ..??”
Bambu yang digunakan untuk pembuatan sisir ini adalah bambu duri ataupun bambu tali. Kearifan lokal yang ramah lingkungan. Selain dibuat sisir, yang versi mini, sisir bambu dijadikan gantungan kunci. Sisir bambu ini sangat cocok dengan rambut ikal sebagaimana rambut orang Papua.

Sedangkan kayu akway merupakan kayu yang berkhasiat untuk pengobatan herbal. Dipercaya bisa meningkatkan stamina. Juga vitalitas pria. Bahkan sudah ada yang dibuat minuman isotonik. Peserta pun menggunggah konten:
“Kayu Akway adalah nama grup kami pada PELATIHAN TANGGAP TEPERCAYA yang diselenggarakan oleh #pkkkabupatenmanokwari
Kayu Akway ini sangat banyak manfaatnya, dan sangat banyak khasiatnya, dan sangat terkenal di wilayah Papua Barat… kayu ini juga sudah banyak dipromosikan di kancah nasional lewat pameran” di tingkat Nasional.
Khasiatnya antara lain : Meningkatkan Kejantanan Pria, Meningkatkan Kesuburan Pria, Mengurangi Nyeri Haid, Mengatur Kehamilan, Menjaga Stamina Tubuh, Mengurangi sakit pada Sendi, Mengatasi Penyakit Kulit.
Kami Tim Penggerak PKK Kabupaten Manokwari mengangkat dan menghimbau agar hasil Alam Lokal sehingga kelestariannya tetap terjaga??. “
Secara sekilas, kulit kayu akway memang mirip dengan kulit kayu manis atau bahkan kayu secang. Tapi akway memiliki diameter yang lebih besar. Dari hasil uji coba secara fitokimia dari ekstrak daun, kulit batang dan akar dari kayu akway terbukti mengandung senyawa afrodisiak seperti saponin, alkaloid, dan steroid.

Ungkapan kedua peserta ini mendapat respons tepuk tangan peserta lainnya. Gedung PWKI Papua Barat, tempat berlangsunya acara selama 9-11 Februari pun bergemuruh.
Tepuk tangan termasuk dari Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Manokwari Febelina Indou, yang setia membersamai 3 hari pelatihan. Duduk mendengarkan dan terlibat sebagai peserta.
Terlihat Ketua Persit KCK Cabang XII Kodim 1801/ Manokwari Lina Rachmat Christanto dan istri Sekda Kabupaten Manokwari Surjani GT Sembiring juga bertepuk tangan. Keduanya “satu tim” di kelompok Padi bersama Febelina Indou.
Selain mengunggah konten positif bermuatan budaya lokal, peserta juga diminta mengunggah kegiatan PKK atau organisasi wanita yang diikuti. Kegiatan yang digelar TP PKK Kabupaten Manokwari dengan Yayasan Mekar Pribadi Jakarta ini memang tidak hanya diikuti oleh PKK. Ada organisasi perempuan yang lain seperti Persit KCK, Bhayangkari, Jalasenastri dan Persatuan Wanita Kristen Indonesia yang mengirimkan wakil-wakilnya. Mereka sengaja diundang hadir mengikuti pelatihan.
“Kolaborasi dan sinergi dengan anggota Dharma Pertiwi seperti Persit, Bhayangkari, Jalasenastri, juga organisasi wanita dari Kejaksaan dan Pengadilan terus kami galang dan tingkatkan. Karenanya, kami undang untuk kegiatan yang sangat bermanfaat untuk peningkatan kapasitas SDM ini,” tegas Febelina.
Pelatihan juga berisi etika pergaulan (baik offline maupun online), komunikasi efektif, public speaking, bahasa tubuh, dan lainnya.
Soal tanggap dengan lingkungan, sempat terungkap pentingnya pengelolaan sampah rumah tangga. “Kami ingin punya Bank Sampah Pak. Seperti daerah yang lain. Bagaimana caranya? Bisa ajari kami nanti ya?” kata peserta dari anggota PKK Kabupaten.
Hal yang sama sempat disampaikan juga oleh Febelina Indou. “Semoga di kesempatan yang lain kami bisa belajar soal pengelolaan sampah dan bank sampah,” kata sarjana ekonomi alumnus Universitas Cendrawasih ini. *