KABAR MALIOBORO, SLEMAN – Minat elemen masyarakat dalam pengembangan dan pemeliharaan aksara Jawa di Daerah Istimewa Yogyakarta terus meningkat. Salah satu yang getol dalam pelestarian aksara Jawa ini adalah Lembaga Pendidikan Maarif Kabupaten Sleman.
Dalam rangka melestarikan penggunaan aksara Jawa, lembaga dibawah naungan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Sleman ini menggelar kegiatan Lomba Baca Tulis Aksara Jawa. Kegiatan yang dikemas dalam rangka Hari Santri dan Hari Pahlawan ini digelar Kamis (9/11) di SMP Maarif Gamping.
Tak tanggung-tanggung ada tiga jenjang tingkatan pendidikan yang dipertandingkan dengan tiga kategori lomba. Untuk tingkatan sekolah dasar dan sederajat, jenis lomba adalah Nulis atau Nyalin aksara. Untuk tingkatan SMP dan sederajat yang dipertandingkan adalah Alih Aksara. Dan untuk tingkat SMA dan sederajat kategori Moco Serat.
”Ini sesuai dengan komitmen kami (LP Maarif, Red) sebagai Lembaga Pendidikan yang mendukung penuh pemeliharaan dan pengembangan aksara Jawa di DIY dan Sleman khususnya,” ujar Ketua LP Maarif Sleman Murdiyanto yang juga sebagai ketua pelaksana kegiatan.
Murdiyanto mengungkapkan animo lembaga pendidikan mengirimkan peserta dalam kegiatan ini cukup besar. Bahkan, tidak hanya dari lembaga dibawah naungan LP Maarif Sleman, beberapa sekolah negeri dan swasta juga turut berpartisipasi dalam kegiatan ini. ”Alhamdulillah, animonya cukup tinggi. Untuk lomba ini akan memperebutkan piala Bupati Sleman untuk setiap jenjang lomba,” urainya.
Kepala Sekolah SMP Maarif Gamping Retna Isti Pratiwi, SPd. M.Pd mengaku bangga kegiatan ini dilaksanakan di Lembaga yang dipimpinnya. Ini sejalan dengan misi dari Lembaga yang mengusung sekolah berbasis budaya. ”Terus terang kami senang sekali pelaksanaan kegiatan di sekolah kami. Ini semaking mendukung sekolah misi kami sebagau sekolah berbasis budaya,” ujarnya.
Dijelaskan, sudah dua tahun SMP Maarif Gamping mengusung tema sekolah berbasis budaya. Selain diajarkan tentang pendidikan karakter berbasis budaya di kurikulum wajib, para siswa juga dikenalkan dengan kegiatan ekstrakurikuler berbasis budaya jawa. ”Kegiatan tambahan untuk siswa seperti pengenalan dolanan, permainan dan olahraga tradisional dan ketrampilan kaligrafi berbasis aksara jawa,” tandasnya.
Selain dari Pemerintah Kabupaten Sleman, pelaksanaan kegiatan ini juga didukung oleh Bank BPD DIY, Bank Sleman, PD Taru Martani, Arsya Tour dan PDAM Kabupaten Sleman. (*)