Duta Besar RI untuk Kenya, Dr. Mohamad Hery Saripudin, melakukan diskusi secara daring (virtual) dengan Direktur Jenderal East African Region, African Development Bank (AfDB), Ny. Nnenna Nwabufo. Pertemuan tersebut ditujukan untuk menjajaki peluang proyek infrastruktur kawasan dan kerja sama regional financial institution di kawasan tersebut.
Dari diskusi daring terlihat besarnya kebutuhan dan potensi investasi bidang infrastruktur di kawasan. Namun demikian, skema pembiayaan investasi melalui AfDB hanya dapat dimanfaatkan oleh negara-negara anggota, yang terdiri dari negara Afrika dan non-Afrika.
“Apabila Indonesia menjadi anggota African Development Bank, Indonesia dapat semakin mengukuhkan kehadirannya di Afrika, khususnya untuk turut berpartisipasi dalam pembangunan infrastuktur di kawasan,” ujar Dubes Mohamad Hery Saripudin, setelah diskusi secara daring.
Pemerintah Indonesia dalam beberapa tahun terakhir menetapkan kebijakan untuk meningkatkan hubungan ekonomi RI ke mitra “non-tradisional” di kawasan Afrika.
“Indonesia harus keluar dari perangkap romantisme sejarah masa lalu (kedekatan Indonesia dengan negara-negara Afrika pada masa pergerakan dekolonisasi melalui Konferensi Asia-Afrika). Saatnya mengkapitalisasi hubungan historis tersebut menjadi kerja sama konkrit yang menguntungkan masyarakat kedua belah pihak,” tegas Dubes Hery melanjutkan.
Dirjen Nnenna Nwabufo menyambut baik berbagai inisiatif perjanjian kerja sama yang telah terjalin antara beberapa BUMN RI dengan negara-negara Afrika di bawah akreditasi KBRI Nairobi. Seperti, proyek berkaitan dengan pembangunan pembangkit listrik tenaga matahari dan rehabilitasi jalur kereta api di R.D. Kongo dan Uganda.
Dirjen Nnenna Nwabufo berharap Indonesia dapat bergabung menjadi anggota AfDB, seperti beberapa negara Asia lainnya, antara lain India, Jepang, Rep. Korea, dan RRT, sehingga dapat terlibat dalam proyek-proyek pembangunan infrastruktur di bawah naungan AfDB. (*)