JOGJA – Ajang balap sepeda terakbar di dunia Tour de France (TdF) kembali digelar tahun ini. Berlokasi di Denmark sebagai titik awalnya dan finish di Paris, Perancis. Terdiri dari 21 etape, berlangsung mulai 1 Juli hingga 24 Juli 2022.
Tak perlu khawatir, bagi pandemen maupun pesepeda di seluruh Indonesia pun dapat merasakan kemeriahan Tour de France tahun ini melalui tayangan di Transvision. Sebagai official broadcaster Tour de France 2022.
Direktur Marketing Sales Transvision Brando Tengdom menambahkan Transvision menghadirkan acara nonton bareng Tour de France di beberapa kota. Tak hanya dapat menyaksikan Tour de France 2022 dari tempat nonton bareng saja, gelaran Tour de France tahun ini juga dapat disaksikan oleh seluruh masyarakat Indonesia dimanapun melalui channel 906 khusus dunia sepeda dari Transvision, yaitu ID Cyclist.
Untuk mengaksesnya pun cukup mudah, dengan mengunjungi website www.cubmu.com, aplikasi CubMu, hingga seluruh produk Transvision lainnya, yaitu Satelite, Hi-speed, ataupun Xstream. “Menariknya, khusus di channel 906 ID Cyclist, seluruh rangkaian Tour de France 2022 ini akan menghadirkan komentator berbahasa Indonesia,” jelasnya di sela jumpa pers acara Nonton Bareng Tour de France 2022 bersama Transvision Rabu (6/7).
Pebalap sepeda muda Jogja Rajasa Khamadeva menungkapkan Tour de France bisa menjadi tontonan yang mengasyikkan sekaligus pembelajaran. “Karena tidak sembarangan pebalap sepeda bisa mengikuti, harus memiliki poin yang tinggi tentunya,” ucapnya.
Bagi pebalap muda ini, Tour de France dengan berbagai tantangan di tiap etape bisa menjadi pembelajaran. Mulai dari strategi tim saat etape tanjakan, datar maupun time trial. Termasuk saat harus berkomunikasi dengan sesama anggota tim maupun tim pelatih.
Menurutnya, untuk bisa menjadi juara dalam Tour de France harus punya strategi. “Seperti bagaimana cara mengambil di tikungan atau memilih racing line yang tepat,” katanya.
Sementara, Youtuber dengar konten sepeda asal Jogja Aris Muhammad menambahkan bagi para pebalap sepeda muda dengan menyaksikan Tour de France bisa banyak hal yang dipelajari. Seperti untuk kekompakan tim.
Dia mencontohkan, untuk meraih jersey kuning atau pebalap yang menjadi pimpinan lomba sementara butuh bantuan dari pebalap setim lainnya. “Semisal ada yang dikorbankan jadi tim tarik dan lainnya, di tiap etape strategi bisa berbeda,” ungkapnya. (eyd)