Dewi Krebet Juara DIY, Apa Pesan Gubernur dan Menparekraf?

Headline Wisata

Ketua Desa Wisata Krebet Agus Jati Kumara menerima hadiah dari Wakil Gubernur DIY Paku Alam X disaksikan PJ Kepala Dinas Pariwisata DIY Agus Priyono dan Ketua BPPD DIY GKR Bendara. (Foto: Kabar Malioboro)

YOGYA – Setelah melalui proses seleksi dan penilaian sejak Mei 2024, Desa Wisata (Dewi) Krebet, Kabupaten Bantul ditetapkan menjadi desa wisata terbaik pertama di DIY 2024. Disusul kemudian Desa Wisata Nganggring, Kabupaten Sleman dan Desa Wisata Sembrani Watusigar, Kabupaten Gunungkidul.

Predikat ini berdasarkan penilaian pada Lomba Desa Wisata Tingkat DIY tahun 2024. Pengumuman pemenang disampaikan oleh Ketua Tim Juri GKR Bendara. Sedangkan hadiah penghargaan diberikan oleh Wagub DIY KGPAA Paku Alam X pada acara Penghargaan Lomba Desa Wisata Tingkat DIY tahun 2024, Selasa (20/08) di Royal Ambarrukmo Hotel, Yogyakarta.

Pemenang Lomba Desa Wisata ini mendapatkan trofi, sertifikat dan uang pembinaan. Peringkat pertama mendapat Rp 40 juta, kedua Rp 35 juta dan ketiga dan Rp 30 juta. Sedangkan dua finalis lainnya, Kampung Wisata Prenggan, Kota Yogya dan Desa Wisata Deksa, Kulonprogo, mendapatkan masing-masing Rp 5 juta.

Rudi Pramono dari Desa Wisata Nganggring, Sleman menerima ucapan selamat dari Wakil Gubernur Paku Alam X. (Foto: Kabar Malioboro)

Ada pesan menarik dari Gubernur DIY Hamengku Buwono X kepada para pemenang Desa Wisata ini. Melalui sambutan yang dibacakan oleh Wagub Paku Alam X, Gubernur berpesan bahwa kemenangan ini bukan akhir tetapi justru awal dari perjalanan yang lebih berat.

“Kalian ini adalah contoh nyata kekuatan gotong-royong, inovasi dan cinta budaya lokal, yang menjadikan desa wisata DIY istimewa. Tentu akan dilihat banyak desa wisata lainnya,” ujar Paku Alam X membacakan sambutan Gubernur.

Kemudian juga ada semacam warning mengenai arah pengembangan desa wisata. Ditegaskan, pengembangan desa wisata bukan hanya soal mempromosikan destinasi wisata. Tetapi juga tentang memperkuat jati diri dan identitas desa.

Dengan demikian, wisatawan yang datang ke desa-desa tidak hanya menikmati pemandangan atau atraksi budaya, tetapi juga dapat merasakan nilai-nilai luhur warisan nenek moyang.

Saat ini ada peningkatan yang signifikan pada jumlah desa wisata di DIY. ”Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat kita semakin menyadari potensi besar yang dimiliki oleh desa mereka,” ujar Paku Alam X.

Desa Wisata Sembrani Watusigar, Ngawen, Gunungkidul saat menerima hadiah juara II pada Lomba Desa Wisata DIY 2024. (Foto: Kabar Malioboro)

Penyerahan hadiah Lomba Desa Wisata DIY 2024 ini berlangsung meriah. Desa wisata peserta lomba memajang stan potensi yang mereka miliki. Stan ini juga dinilai on the spot. Dan dua pemenang disediakan hadiah. Mereka juga diminta membuat yel-yel dan dinilai. Diserahkan pula hadiah bagi desa wisata yang sudah menerapkan digitalisasi dalam kegiatannya.

Hadiah untuk desa wisata yang menerapkan digital payment ini sebesar Rp 10 juta dan disediakan oleh Bank BPD DIY. Hadiah ini diberikan kepada Desa Wisata Krebet. Selain itu, setiap peserta lomba juga mendapatkan hadiah spring bed dari sponsor. Spring bed ini untuk memperkuat homestay desa wisata.

Ditambahkan, banyaknya desa wisata yang berhasil menciptakan lapangan kerja baru dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Namun, tantangan ke depan tidak mudah. Desa wisata harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan agar budaya dan tradisi yang ada.

Dalam sesi sharing session sebelum penyerahan hadiah, Tim Juri menyampaikan sejumlah catatan untuk desa wisata. Sebagai Ketua Tim Juri, GKR Bendara mengingatkan bahwa dampak dari Kampung/Desa Wisata itu bukan untuk individu pengurus tetapi untuk kemajuan masyarakatnya.

Sementara itu, lewat tayangan video, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyampaikan apresiasi pada seluruh penggerak desa wisata di DIY. Penyelenggaraan lomba ini, menurutnya, sesuai dengan arahan pusat yaitu, pariwisata hijau.  

Tim Juri berfoto bersama Wakil Gubernur DIY Paku Alam X. (Dok Dinas Pariwisata DIY)

“Semoga ini dapat membantu menguatkan tata ruang desa wisata dan mendorong desa wisata untuk menuju desa wisata yang mendunia, berdaya saing, dan berkelanjutan. Selamat kepada para pemenang lomba Desa Wisata Yogyakarta tahun 2024,” ujar Menteri Sandi.

Plt. Dinas Pariwisata DIY Agus Priono melaporkan, lomba ini didanai oleh Dana Keistimewaan. Kolaborasi dijalin secara pentahelix antar-stakeholder pariwisata, yaitu, pemerintah, akademisi, praktisi/asosiasi, komunitas, dan media. Pengembangan desa wisata di DIY berbasis budaya dengan konsep pemberdayaan masyarakat (community-based tourism). Hal ini didukung dengan Pokdarwis sebagai penggerak Sapta Pesona dan masyarakat yang sadar wisata. (wan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *