Pameran Lukisan HUT TVRI, Perupa Ungkap Kesetiaan Pengabdian

Event Headline


Menapaki usia 59 tahun, TVRI Yogyakarta terus melangkah dengan sejumlah kegiatan bermakna. Di usia ini, TVRI Yogyakarta ingin makin mengukuhkan pengabdiannya pada khalayak, sekaligus meneguhkan  kesetiaan pada profesi sebagai lembaga penyiaran publik.

Selama ini, TVRI Jogja menapaki usia dengan penuh arti.  Mengembangkan budaya dan seni, merawat keragaman nan hakiki. Merayakan Ambal Warsa ke-59,  TVRI Yogya pun menggandeng sejumlah seniman. Mengajak berkolaborasi, bersinergi. Dengan menggelar pameran lukisan tanggal 21-31 Agustus 2024.

KATALOG PAMERAN TVRI SCAN DI SINI

Pameran diikuti 33 perupa. Mereka mengekspresikan diri melalui berbagai medium seni rupa. Pengunjung pun dapat menikmati karya yang menggambarkan perasaan, pemikiran, dan pengalaman pribadi para perupa terutama dalam memaknai usia yang terus bertambah.

Dalam catatan kuratorial yang ada di katalog, ditegaskan bahwa momentum ulang tahun adalah upaya refleksi agar usia tak sia-sia. Bertambah usia harus bertambah kemanfaatannya.  TVRI semakin meneguhkan pengabdian dan kesetiaannya. Pada seni dan budaya. Dan itulah yang direspons para perupa.

Persiapan display pameran HUT TVRI di Aula TVRI Yogyakarta.

Respons terhadap Ambal Warsa atau ulang tahun TVRI bisa dinikmati pada karya Yoyok S. Pada karya Angkringan (Yoyok S), terasakan kedekatan seniman dengan TVRI Yogyakarta. Angkringan adalah salah satu program unggulan TVRI Yogya.

Kedekatan serupa juga ditampilkan oleh Yoset Wibowo pada karya Tokoh Imajiner. Divisualkan seorang bocah usia SD mengagumi Gatotkaca di sebuah tayangan di tv. Dengan visualisasi awan dan pesawat terbang, Yoset ingin menunjukkan bahwa bocah SD tersebut ingin menjadi seperti Ksatria Gatotkaca. Bisa terbang tinggi mengarungi angkasa. Maka bocah tersebut bercita-cita menjadi pilot yang handal dan mumpuni nantinya.

Hal senada diungkap Moega Anugri lewat Jendela Regenerasi. Dengan visualisasi mirip dengan Yoset. Perupa asal Wonosobo ini mem-visualkan anak-anak menikmati tayangan televisi.

Tayangan televisi memang bisa menginspirasi. Di sinilah keterkaitan pesan agar televisi tidak hanya menjadi tontonan tetapi juga harus menjadi tuntunan sangat relevan.

Senafas dengan semangat  TVRI memajukan kebudayaan serta lengkah nguri-uri kabudayaan (melestarikan budaya), sejumlah perupa mengangkat kekayaan budaya dalam karyanya. Blangkon (Raden Raharjo), Symbl of Loyalty (Erwan WIdyarto), Kentongan Banyumas (Dewantoro Purbo Gesang), Menuju Masjid (Munawir) dan Pengabdian (Riyoto).

Karya berjudul Symbol of Loyalty  (Erwan W) menggambarkan seorang abdi dalem sepuh dengan visual logo Hobo. Ia ingin menggambarkan kesetiaan pengabdian seorang abdi dalem Kraton Yogyakarta. Sedangkan Menuju Masjid (Munawir) juga menggambarkan kesetiaan hamba kepada sang Pencipta. Pengabdian  karya Riyoto menampilkan tokoh wayang Hanoman. Ia menggambarkan kesetiaan pengabdian seorang Hanoman terhadap Rama dan Laksmana.

Karya Riyoto juga menggambarkan kesetiaan pengabdian seorang Hanoman.

Kesetiaan dalam pengabdian semacam ini juga dilakukan TVRI hingga usianya yang ke-59 ini.

Menurut Koordinator Pameran Wasis Subroto,  selain karya-karya yang “dekat“ dengan TVRI, banyak karya peserta pameran kali ini yang “bertema“ lain. Karena, di awal menggalang perupa untuk ikut pameran ini, memang tidak ada tema yang ditawarkan. Artinya tema bebas sesuai dengan keinginan sang perupa.

Maka selain respons terhadap ambal warsa dan “catatan perjalanan“ TVRI Yogya, muncul karya-karya yang menggambarkan keindahan alam, interaksi manusia dengan lingkungan, atau refleksi tentang eksistensi manusia.

Namun, semuanya merupakan isyarat untuk “Sayuk Gumregah“, bangkit bersama, untuk menghadapi era disrupsi di masa depan yang tantangannya makin besar dan sulit diduga.

Ketua Dewan Pengawas TVRI Dr Agus Sudibyo dalam sambutan tertulisnya mengharapkan kegiatan serupa bisa rutin digelar. Tanpa harus menunggu saat ulang tahun. Dewas mengapresiasi langkah TVRI Yogya menggandeng seniman memanfaatkan ruang publik yang ada di TVRI.

“Saya berharap tidak hanya di momen ulang tahun TVRI saja namun dalam perkembangannya ke depan kita harapkan pameran-pameran serupa bisa terselenggara di ruang ini. Di ruang milik publik yang kita cintai ini,“ ungkap Agus Sudibyo.

Akhirnya, selamat menikmati karya-karya dari 33 perupa yang dipamerkan pada 21-31 Agustus 2024 di Aula TVRI Yogyakarta ini. Jangan sungkan membuat bahagia seniman yang berpameran dengan memberi lingkaran merah pada karya yang mengena di hati. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *