27 Agustus, Launching Cara Berwisata Baru ke Jogja. Seperti Apa?

Event

Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo.

Kabar Malioboro – Anda sudah pengin banget berwisata ke Jogja? Sabar dulu. Anda harus tahu tatacara atau prosedur baru berwisata ke Jogja. Tatacara baru itu akan diluncurkan pada hari Kamis, 27 Agustus 2020.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo menyampaikan kabar tersebut saat sosialisasi di depan pelaku industri pariwisata yang tergabung dalam Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, Selasa (18/8). Sosialisasi yang digelar di Sari Dewi Catering ini diikuti 50 peserta dari asosiasi industri wisata anggota GIPI DIY. Sosialisasi juga dihadiri Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten dan Kota.

Singgih menegaskan, para calon wisatawan yang akan ke wilayah Jogja harus melakukan beberapa langkah. “Yang pertama, calon wisatawan harus mengunduh aplikasi Visiting Jogja. Aplikasi ini bisa diunduh dari Playstore atau Appstore. Kemudian, calon wisatawan juga harus melakukan reservasi melalui aplikasi tersebut. Termasuk pembelian tiket ke destinasi wisata,” jelas Singgih.

Menurut Singgih, aplikasi Visiting Jogja akan diluncurkan pada tanggal 27 Agustus 2020 oleh Gubernur DIY Hamengku Buwono X. Saat ini, pihaknya terus menyempurnakan dan melengkapi informasi pariwisata yang ada di aplikasi ini. Terus menambah daftar destinasi yang siap dengan pranatan anyar dalam berwisata.

Unduh Buku Panduan Pranatan Anyar Plesiran Jogja bisa di sini.

Ditambahkannya, Dinas Pariwisata DIY juga terus berupaya untuk melakukan digitalisasi di sektor pariwisata. Selain meminimkan interaksi fisik, juga sekaligus melakukan pendataan. Data kunjungan wisatawan akan bisa didapat lebih akurat. Selain itu, reservasi online juga untuk memastikan kemampuan kapasitas lokasi wisata pada waktu tertentu.

“Kami sudah meminta dinas pariwisata di kabupaten dan kota untuk melakukan pendataan kapasitas setiap tempat wisata dengan protokol jaga jarak. Ini untuk memastikan pengunjung di satu tempat wisata tidak berdesakan,” paparnya.

Dicontohkan beberapa tempat wisata yang potensial membeludak pengunjungnya. Sehingga protokol jaga jarak mesti ketat dilakukan. Seperti Pantai Parangtritis dengan pengunjung menjaga jarak kira-kira mampu menampung berapa orang, Kebun Binatang Gembira Loka berapa kapasitasnya, Taman Pintar dan lain sebagainya. Dengan data kapasitas itulah, reservasi online bisa dipakai untuk mengatur jumlah kunjungan.

Menurut Singgih, aplikasi Visiting Jogja dibuat untuk meminimalkan kontak langsung wisatawan, memudahkan mencari informasi wisata dan memudahkan untuk pemantauan. Ini sekaligus sebagai wujud nyata ‘Pranatan Anyar Plesiran Jogja’.

Sembari menunjukkan buku ‘Pranatan Anyar Plesiran Jogja’, Singgih mengatakan kebiasaan baru tiga rukun wajib Covid-19 yang harus dilakukan. Yakni menggunakan masker, cuci tangan atau hand sanitizer, dan jaga jarak. (wid)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *