SLEMAN – Puluhan pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kabupaten Sleman mendapat pelatihan berbasis digital. Kegiatan yang digelar oleh Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY bekerjasama dengan Anggota Komisi D DPRD DIY, Syukron Arif Muttaqin ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan sekaligus ilmu kepada pelaku UMKM agar bisa memanfaatkan digital untuk mendukung Usaha bisnisnya.
“Harapannya, setelah mendapatkan ilmu ini, nanti dapat dipraktekkan. Bisa untuk mendukung bisnis. Karena ranah digital hari ini sangat potensial. Murah, efektif dan cukup dengan ilmu saja. Dengan begitu, bisa meningkatkan omset dan mengembangkan bisnis usaha para pelaku UMKM,” kata Syukron, di sela pelatihan berbasis digital di Aula Lantai II Balai Kalurahan Tlogoadi, Kamis (6/10).
Pelatihan berbasis digital ini mendapat animo dan respon baik dari pelaku UMKM.
Terbukti, jumlah peserta yang mendaftar cukup banyak.Namun, karena kuota terbatas hanya 20 orang yang sementara dilatih.Sementara lainnya akan diikutsertakan pada pelatihan berikutnya.
Syukron mengungkapkan, selama ini pihaknya sangat konsen terhadap pengembangan pelaku UMKM di DIY. Sebab, dua tahun ini terdampak pandemi covid-19 sehingga dengan adanya pelatihan, selain bisa bersaing di ranah digital mereka diharapkan juga lebih cepat bangkit.
“Kami memang dorong kegiatan banyak berbasis UMKM, sehingga mereka bisa cepat bangkit dan bisa mendukung perekonomian DIY,” harap dia.
Pelatihan ini mengundang dua praktisi digital untuk menjadi pemateri. Yaitu, Oka Fahreza (influencer) dan Bima Adhitya (fotografer).
Oka banyak berbicara soal platform Instagram yang dinilai saat ini paling efisien, efektif dan murah untuk mempublikasikan produk.
Para peserta diajari bagaimana membuat konten dengan caption dan hastag menarik sehingga ketika seseorang melihat tampilan postingan akan merasa tergiur membeli. Sekali posting memang terkadang tidak langsung ada yang membeli.
“Trik-nya adalah konsisten untuk membuat konten,” kata Oka.
Selain konsistensi, trik agar pemasaran digital cepat tumbuh adalah dengan perbanyak kolaborasi. Terutama influencer lokal sehingga konten yang dibuat semakin banyak yang melihat. Kemudian perbanyak memanfaatkan fitur reels (video pendek) di Instagram. Penggunaan fitur ini, akan membuat tampilan semakin menarik.
Selanjutnya, apabila pelaku UMKM memiliki cukup modal maka bisa juga memanfaatkan fitur Google Ads untuk biaya publikasi agar usahanya bisa cepat tumbuh.
Di sisi lain, membuat konten dengan caption dan hastag menarik harus didukung dengan tampilan gambar yang bagus.
Bima Aditya banyak mengulas soal itu. Menurut dia, membuat foto produk yang paling sederhana bagi seorang pemula adalah dengan background warna putih. Karena hasilnya lebih tajam dan jelas.
“Kemudian untuk cara pengambilan anglenya, jika merasa kesulitan, nyontek saja di market place. Tapi fotonya ambil sendiri dengan background warna putih agar lebih gampang. Saat pengambilan gambar pencahayaan juga penting diperhatikan, agar hasilnya lebih bagus,” kata Bima.
Sementara itu, Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, Diskominfo DIY, Rahmat Sutopo, berujar kegiatan pelatihan berbasis digital bagi pelaku UMKM ini terlaksana berkat kerjasama dengan Anggota Komisi D DPRD DIY, Syukron Arif Muttaqin.
Menurut dia, muara dari pelatihan ini adalah bagaimana mensejahterakan masyarakat. “Pelaku UMKM kedepan kami harapkan tidak lagi berjualan manual, depan rumah. Dengan basis digital yang beli bisa dari mana-mana. Pasarnya lebih luas. Tujuan utamanya tentu agar masyarakat sejahtera,” ujar dia.

Sumber berita : Tribunnews.com