KPOTI Sleman Fokus Penelitian dan Pengembangan

Event Headline


Siapkan Permainan Rakyat Sleman Berbasis Teknologi

SLEMAN- Ketua Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) Kabupaten Sleman Syukron Arif Muttaqin, SE, M.AP menyatakan menyiapkan terobosan pegembangan permainan rakyat yang dipadukan dengan visi dan misi Kabupaten Sleman dan berbasis teknologi terkini. Beberapa permainan rakyat tersebut akan dikembangkan agar bisa menjadi produk yang bisa dinikmati dan dimainkan dengan mudah oleh generasi milenial.

”Kita akan cari beberapa permainan rakyat dan dipadupadankan dengan visi dan misi Kabupaten Sleman yang nantinya akan dibuat sedemikian rupa dengan teknologi sehingga bisa menarik bagi generasi muda khususnya anak-anak muda milineal,” ujar Syukron, disela-sela acara pelantikan Pengurus KPOTI Kabupaten Sleman periode 2022 – 2027 di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman Jumat (17/6) kemarin.

Syukron mengungkapkan beberapa permainan rakyat memiliki makna filosofi tinggi. Seperti galasin atau biasa disebut gobak sodor. Galasin adalah salah satu permainan tradisional yang mengajarkan kebersamaan dan kekompakan. ”Makna lainnya adalah jika ada satu pintu yang tertutup maka akan ada pintu lain yang terbuka. Dan ada makna filosofi lain yang bisa gali dari permainan ini,”paparnya.

Selain itu, beberapa dolanan juga akan dikonsep ulang agar bisa menarik bagi anak-anak dan generasi muda. Contoh seperti bas-basan, dakon, gangsingan akan dikreasi dengan bentuk dan model yang menarik. ”Untuk ini kita akan mengajak beberapa peneliti di kampus untuk membantu dalam hal pembuatan konsep dan pengembangannya,”terang Syukron sambil menjelaskan dalam kepengurusan KPOTI Sleman juga menggandeng beberapa pakar dari Universitas Gadjah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta.

Ditambahkan Syukron, KPOTI Sleman kedepan akan lebih fokus pada penelitian dan pengembangan permainan rakyat dan olahraga tradisional. Porsi untuk event dan kegiatan akan dikurangi dan akan fokus di pengembangan dan teknologi terkini. ”Karena ada beberapa lembaga dan organisasi juga yang konsen pada permainan rakyat dan olahraga tradisional. Nah, kami ingin bisa sinerji dengan semua pihak agar tujuan untuk pelestariannya bisa dijalankan bersama-sama,” terangnya.

Ketua KPOTI Pusat, Dr. Zaini Alif mengaku mendukung penuh langkah yang akan dilakukan KPOTI Sleman. Bahkan, dia mengaku siap meluangkan waktu khusus untuk membantu KPOTI Sleman untuk pengembangan olahraga rakyat dan permainan tradisional ini. ”Saya siap untuk sering ke Jogja dan Sleman untuk membantu. Karena itu juga merupakan tugas saya,” tegas pria peraih doktor di bidang permainan rakyat ini.

Dijelaskan Zaini, Indonesia menjadi negara yang memiliki permainan rakyat dan olahraga tradisional di dunia dengan jumlah sebanyak 2600 jenis. Menurutnya, permainan tradisional mengandung nilai-nilai yang baik untuk anak-anak. “Misalnya permainan dakon atau congklak yang ada di seluruh dunia. Congklak mengandung proses nilai seperti konsep berbagi dan kebiasaan memberi,” tuturnya.

Ia pun menyebut permainan rakyat dan olahraga tradisional memiliki nilai-nilai yang sesuai dengan konteks-konteks Pancasila. Ia pun bercerita saat diundang ke Belanda untuk mengenalkan permainan olahraga rakyat di kota-kota mereka.

“Saya mengajari cucunya Ratu Beatrik untuk permainan tradisional. Saya heran di Sekolah Istana mengajarkan permainan tradisional. setelah selesai acara, saya bertanya kepada guru-guru, kenapa di lingkungan sekolah istana, mengajarkan permainan tradisional? Mereka menjawab permainan tradisional mengajarkan kepemimpinan dan menciptakan pemimpin,” tuturnya.

Bupati Sleman, melalui Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Sleman Ir. Agung Armawanto, MT memaparkan di Sleman permainan rakyat dan olahraga tradisional sudah mulai dilestarikan dan dikembangkan. Bahkan, Sleman telah mendaftarkan salah satu permainan rakyat yakni balap jaran kepang yang telah mendapatkan hak cipta. ”Kita sudah patenkan menjadi hak Sleman. Semoga nantinya akan ada beberapa permainan dan olahraga lagi yang kita daftarkan untuk mendapatkan hak paten,” harapnya.

Dia mengaku menyambut baik keberadaan KPOTI Kabupaten Sleman. Bahkan, dia berharap keberadaaan KPOTI bisa menjadi energi baru dalam pelestarian dan pengembangan permainan rakyat dan olahraga tradisional di Kabupaten Sleman. ”Ada beberapa lembaga yang juga konsen pada permainan rakyat dan olahraga tradisional. Seperti KORMI dan PORTINA. Kami harap bisa sinerji dan saling mengisi,” harapnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *