Catatan : Erwan Widyarto
Terima kasih kalian…barisan para mantan…. Dan semua yang pergi tanpa sempat aku miliki
Teriakan bareng itu menggema memenuhi aula Sasana Krida Wiraguna Lapas Kelas IIA Wiragunan, Jumat (21/3/25). Ya, aula berukuran 9 x13 meter itu pun heboh. Tidak seperti biasanya, tenang ketika ada tamu. Rupanya, ratusan warga binaan yang dikumpulkan di aula tersebut tidak bisa menahan diri.
Mereka pun meluapkan kegembiraan, menyambut suara merdu Indra Prasta dari kelompok The Rain menyanyikan Terlatih Patah Hati. Rupanya lagu tersebut cukup dihafal oleh warga binaan. Hal itu membuat Indra terharu dan menyampaikan terima kasih. Apalagi ada yang tampil bernyanyi menjadi vokalis-nya Indra.
Indra menyanyikan empat lagu. Di saat jeda antar lagu, ia pun menyelipkan obrolan atau cerita tentang penciptaan lagunya. Saat nge-kos di Karangwuni, utara kampus UGM, Indra mencipta lagu Terlalu Indah dan Dengar Bisikku. Dua lagu itu pun mengalun di awal. Kemudian dilanjut Gagal Bersembunyi dan diakhiri Terlatih Patah Hati.
Indra The Rain hadir di Lapas Wirogunan dalam kegiatan GIPI Berbagi dan Buka Bersama Warga Binaan Lapas Wirogunan. Kegiatan bakti sosial yang dilakukan bersama Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY dan PT Nada Emas Gemilang (NEG) Jakarta.
Indra hadir diajak oleh Nada Emas Gemilang (NEG). Event organizer (EO) yang punya konser musik tahunan ini biasa menggelar kegiatan sosial sebagai bagian road to concert. Tahun ketiga ini, konser digelar bulan Agustus. Musisi dari Yogya akan mengisi konser selama dua hari ini.
Konser Agustus 2025 ini dikemas dengan tajuk Lovely Yokjakarta. Konser musik yang dilengkapi dengan community movement. Mirip yang ada di Tong Tong Fair, Belanda. Gerakan komunitas yang ikut meramaikan konser adalah desa wisata. Dalam konteks inilah, GIPI bekerjasama dengan NEG.
GIPI bersama BPPD DIY dan Dinas Pariwisata DIY memberi dukungan dengan melakukan kurasi terhadap desa wisata yang akan ikut di acara Agustus 2025 nanti. “Nah, ketika GIPI punya agenda berbagi di Lapas Wirogunan, PT NEG punya agenda bakti sosial sebagai rangkaian konser. Jadilah kerjasama ini,” ujar Bobby yang selalu yakin dengan adanya jalan keluar untuk setiap kesulitan.

Tak hanya saat Indra The Rain tampil, kehebohan di Lapas itu kembali berulang. Kali ini warga binaan pun berdiri dengan tangan di angkat ke atas. Mereka pun bernyanyi bersama….
…Kowe ojo sumelang
tresna ku ra bakal ilang
Ibarat koyo kutha ku jogja
Kowe cen istimewa….
Ya. Mereka pun hafal lagu-lagu Ndarboy Genk. Beberapa warga binaan bahkan tampil nyanyi bareng Ndaru, vokalis Ndarboy Genk. Tiga lagu yang dibawakan Ndaru pun mampu menghibur mereka.
Tak hanya piawai berdendang dan menyanyi lagu-lagu The Rain maupun Ndarboy Genk, para warga binaan ini juga piawai melantunkan ayat suci Alquran. Oleh pembawa acara, warga binaan juga dites untuk mengucap teks Pancasila. Kendati diminta selang-seling, dua orang warga binaan bisa menyelesaikan kelima teks Pancasila dengan urut dan benar.

Setelah hiburan dan berbagi door prize, acara berbuka buka bersama dengan berbagi nasi boks untuk 600 penghuni Lapas ini dilanjut dengan sambutan Kepala Lapas Marjiyanto dan Ketua DPD GIPI DIY Bobby Ardyanto. Kemudian diakhiri tausiyah dan doa bersama oleh Ustadz H Taufik Ridwan. Usai menikmati menu buka puasa mereka pun melaksanakan shalat Magrib berjamaah di masjid yang kabarnya segera direnovasi.
Menu buka puasa yang disupport PT NEG ini disiapkan oleh asosiasi anggota GIPI yang biasa menangani katering. Di antaranya PPJI (Perkumpulan Pengusaha Jasaboga Indonesia), PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indoensia) dan ICA (Indonesian Chef Associations). Selain nasi ada juga kolak pisang dan air mineral.*