Teguhkan Sekolah Berbasis Budaya, SMP MAGA Gelar Wayangan
SLEMAN, Kabar Malioboro – Tekad Sekolah Menengah Pertama (SMP) Maarif Gamping (Maga) menjadi sekolah berbasis budaya semakin bulat. Selain menambah infrastruktur dan fasilitas pendukung, sekolah yang berada dibawah naungan Lembaga Pendidikan Maarif Kabupaten Sleman ini juga menggelar kegiatan berbasis budaya.
Pada Kamis (19/9) lalu, SMP Maga menggelar pentas pagelaran wayang. Menampilkan dalang muda Sang Bathara Arka dengan lakon Bayu Perwitosari (Dewa Ruci), pegelaran wayang dilaksanakan di halaman sekolah.
Seluruh siswa, guru dan karyawan menyaksikan pentas yang digelar selama tiga jam mulai pukul 09.00 WIB. Selain itu, kegiatan yang bekerjasama dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman ini, mengundang orang tua siswa, komite sekolah dan tokoh masyarakat. Sebelum gelaran wayang, acara didahului dengan pementasan beberapa kreasi tari dari para siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
”Alhamdulillah, upaya kita untuk menjadikan sekolah berbasis budaya disambut baik oleh pemerintah kabupaten Sleman melalui dinas kebudayaan. Kami ucapkan terima kasih setinggi-tingginya,” ujar Kepala Sekolah SMP Maarif Gamping Retna Isti Pratiwi, SPd, MPd saat memberikan sambutan.
Retna menyampaikan, fasilitas penunjang bagi siswa di bidang budaya di SMP Maarif sudah semakin lengkap. Mulai dari ekstrakurikuler tari, seni hadroh, paduan suara dan olahraga tradisional. ”Terakhir, belum ada seminggu ada bantuan seperangkat gamelan yang bisa digunakan para siswa. Nantinya akan ada ekstra karawitan yang bisa diikuti oleh para siswa” tuturnya.




Diakui, salah satu visi dan misi dari sekolah adalah menjadikan lulusan SMP Maarif menjadikan menjadi pribadi yang berilmu, berbudaya, relijius, terampil dan nasionalis. ”Itu muncul dalam moto sekolah yakni Beres Tenan. Dan ini juga dalam rangka mendukung DIY sebagai daerah Istimewa bebasis nilai-nilai budaya lokal,” paparnya.
Terkait kegiatan pegelaran wayang, para siswa juga mengaku senang dengan adanya kegiatan ini. Bahkan, beberapa siswa mengakui bisa menikmati pementasan ini. ”Kami sangat senang. Semoga bisa digelar lagi nantinya di sini,” harap siswa kelas 9, Zanuba Arifah Khafsoh.
Hal yang sama juga diungkapkan Ketua OSIS SMP Maarif Gamping Suryo Adi Nugroho. Dia mengaku mendapatkan tambahan pengetahuan dengan adanya pagelaran wayang ini. ”Jarang kita bisa menikmati pentas wayang, apalagi digelar di siang hari. Biasanya kan malam hari,” selorohnya.
Bukan hanya siswa, tanggapan positif juga disampaikan oleh orang tua siswa. Homsah, salah satu orang tua yang hadir mengapresiasi kegiatan ini. ”Sangat bagus dan bermanfaat bagi siswa karena bisa mengenal tentang budaya dan cerita kisah wayang itu sendiri,” ujar warga Papringan RT 06 Bedok, Trihanggo, Gamping ini. (*)