Terdampak Proyek JPG, Pedagang di Jalan Perwakilan Meminta Pengayoman Sultan

Headline


Kabar Malioboro — Para pedagang dan warga yang menempati kawasan di sisi utara Jalan Perwakilan Yogyakarta, memohon pengayoman dari Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X. Permintaan pengayoman ini mereka sampaikan melalui surat terbuka, yang dikirimkan, Jumat (30/12/2022).

Surat terbuka, dikirimkan langsung oleh Ketua Forum Komunikasi dan Koordinasi Perwakilan (FKKP), Adi Kusuma ke Kantor Pos Besar Yogyakarta. Adi didampingi oleh sejumlah pengurus.

Sebelum mengirimkan surat dimaksud, Adi juga membacakan isi surat tersebut di depan awak media. Pembacaan nawala atau surat ini, dilakukan di Jalan Perwakilan dan di depan Kantor Pos Besar Yogyakarta.

Sebagaimana diketahui, pedagang yang membuka toko maupun berjualan di sisi utara Jalan Perwakilan Yogyakarta, saat ini dalam kondisi harap-harap cemas. Mereka merasa terancam, lantaran Pemkot berencana mengosongkan area ini, untuk proyek pembangunan Jogja Planning Galery (JPG). Proyek ini, dikabarkan akan menggusur area mulai Teras Malioboro 2 ke selatan hingga Jalan Perwakilan.

Bagi pedagang, mereka mengaku belum mengetahui secara detail dan pasti mengenai proyek dimaksud. Beberapa kali pertemuan dengan Dispetaru Pemkot, petugas hanya menyampaikan bahwa area tempat mereka berdagang ataupun bertempat tinggal harus segera dikosongkan. Bahkan, Pemkot mengultimatum, area ini harus kosong tanggal 31 Desember 2022.

Dalam surat terbuka disebutkan bahwa FKKP menyatakan mendukung sepenuhnya seluruh program dan kegiatan yang berkaitan dengan Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Mereka juga mendukung perwujudan Sumbu Filosofi Yogyakarta menuju warisan dunia. FKKP mendukung konsep tata ruang Keraton Yogyakarta yang merupakan perwujudan simbol daur hidup manusia yang diciptakan Sri Sultan Hamengkubuwono I.

Selain itu FKKP mendukung realisasi pembangunan gedung Jogja Planning Galery (JPG) di Jalan Malioboro.

“Sehubungan rencana pengosongan bangunan sisi utara Jalan Perwakilan Yogyakarta tanggal 31 Desember 2022, kami memohon pertolongan dan pengayoman Sinuhun Sri Sultan Hamengkubuwono X,” kata Adi saat membacakan nawala.

Karena pengosongan bangunan tersebut dilakukan oleh Pemkot Yogyakarta secara mendadak, tanpa memikirkan dampak bagi nasib pedagang dan mereka yang mendiami kawasan ini. Bukan hanya pedagang, kebijakan Pemkot, kata Adi, akan berdampak pada nasib ratusan karyawan yang hampir semuanya adalah tulang punggung bagi keluarganya.
“Kami perlu matur, tempat kami berjualan tersebut adalah satu-satunya sumber kami mencari nafkah,” katanya.

FKKP memohon kepada Sri Sultan HB X untuk tetap membolehkan mencari nafkah di Jalan Perwakilan hingga selesainya pembangunan gedung Jogja Planning Galery.

“Kami mohon waktu agar bisa menyiapkan segala sesuatunya sebelum pindah dari Jalan Perwakilan,” tambah Adi Kusuma. (Warjono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *