Kolektor Edan-Edan, Siap Barter Keris dengan Mobil

Event

PAMOR : Sekretaris Jenderal Senapati Nusantara Hasto Kristiyanto saat membuka Musyawarah Agung Senapati Nusantara 2022 di Hotel Ros In, Bantul Sabtu (17/9).

BANTUL – Organisasi Pencinta keris yang tergabung dalam Senapati Nusantara menggelar Musyawarah Agung Senapati (MAS) Nusantara 2022 di Jogja Expo Centre (JEC) Yogyakarta. Kegiatan tersebut kembali hadir selama tiga hari sejak Jumat (16/9/22) hingga Minggu (18/9/22). Setelah dua tahun sebelumnya terhenti karena pandemi Covid-19.

Ketua Pelaksana Harian Senapati Nusantara MM Hidayat, mengatakan selama tiga tahun mengalami masa sulit selama Covid-19. Akhirnya dibuka kembali. 

“Kami, panitia MAS sampai nangis dan mengucap syukur. Antusias dan semangat kawan-kawan benar-benar seperti slogan MAS 2022 ini yakni Keris Nusantara untuk Indonesia Bangkit,” kata Hidayat saat membuka jumpa pers pembukaan MAS 2022 di Hotel Ros In, Yogyakarta, Sabtu (17/9/22)

Hidayat menjelaskan, hari pertama MAS pada Jumat (16/9/22) dari 73 paguyuban yang tergabung 85 persen hadir. “Di meja bursa atau trading keris dari rencana 90 stand kami siapkan ternyata harus tambah 70 lagi sehingga total ada 160 meja stand penjualan,” ungkapnya.

Dia menyebut para pelaku bursa keris datang dari seluruh penjuru nusantara, antara lain Jawa Timur, Madura, Bali, Lombok, Sulawesi, Sumatera, Jakarta, Jabar, Solo, Yogyakarta, Semarang, dan daerah yang sebelumnya bahkan belum bergabung menjadi anggota. Terakhir, malam harinya bertambah satu lagi anggota paguyuban dari Jombang.

“Hari pertama salah satu stand penjualan melaporkan sukses mendapat penjualan senilai Rp 90 juta. Dari Jabar dan Surabaya masing-masing sukses menjual Rp 150 jutaan,” kata Hidayat.

Lebih lanjut, Hidayat memperkirakan transaksi sudah tembus lebih Rp 1 miliar mulai hari pertama. “Perilaku kolektor juga edan-edan seperti menumpahkan kegembiraannya. Mereka banyak yang masang tulisan siap barter keris dengan mobilnya. Padahal harga mobil kolektor itu minimal Rp 250 juta. Mereka rindu membeli keris hebat,” papar Hidayat.

Wasekjen Senapati Nusantara sekaligus Ketua Umum MAS 2022 Nurjianto memaparkan Senapati Nusantara adalah organisasi perkerisan nasional yang mengawali penyusunan naskah akademik hari keris.

“MAS kali ini akan meminta pemerintah untuk menetapkan tanggal 25 November sebagai hari keris nasional dan mengajukan keris sebagai warisan dunia bersifat non-fisik,” pungkas Nurjianto.

Sementara, Sekjen Serikat Nasional Pelestari Tosan Aji Nusantara (Senapati Nusantara) Hasto Kristiyanto dalam sambutannya angkat bicara soal masih mengambangnya penetapan hari keris nasional oleh Kemendikbudristek.

Menurut Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu terdapat beberapa faktor yang menyebabkan usulan itu belum ditetapkan.

“Bukan terhambat, tapi sedang dilakukan kajian-kajian dan juga melihat momentumnya. Jadi kita terus berjuang, justru dalam perjuangan itu muncul api semangat,” kata Hasto.

Hasto berjanji akan segera menghubungi beberapa Menteri kembali untuk membahas hal tersebut. “Baik Pak Nadiem dan Pak Pratikno terkait dengan usulan Hari Keris Nusantara. Karena ini menjadi bagian dari ikon tentang pencapaian kebudayaan nusantara kita,” ujar Hasto.

Dia juga menilai semangat generasi muda untuk mempelajari kembali seluruh falsafah tentang tosan aji dalam acara ini mulai muncul. (eyd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *