Ketika ”Kartini Moskow” Tampil Memukau

Event

Penabuh gamelan dan penembang gending Jawa berbusana kebaya ini adalah para Kartini Moskow yang tampil memukau saat peringatan Hari Kartini yang digelar KBRI Moskow.

Tepuk tangan meriah para undangan beberapa kali bergemuruh di Orenzhereya Pavillion, Russia Exhibition Centre – VDNKh, Moskow. Tepuk tangan tersebut sebagai apresiasi penampilan memesona para penari, penabuh gamelan maupun penembang gending Jawa. Apresiasi pantas diberikan karena pengisi acara ini bukan orang sembarangan.

Mereka adalah 25 orang warga Rusia. Tampil memainkan instrumen gamelan, menari tarian tradisional Indonesia serta vokal gending Jawa. Begitu luwes. Kebaya yang mereka kenakan menambah keanggunannya. Pentas di depan 150-an tamu undangan pun penuh percaya diri.

Peringatan Hari Kartini dengan Pertunjukan Budaya Indonesia menjadi ajang unjuk diri ”Kartini Moskow” ini.  Acara diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow pada 24 April 2021 dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19, sesuai ketentuan pemerintah setempat.

Peringatan Hari Kartini yang memberikan hiburan memikat dan tampilan kostum daerah Indonesia yang indah.

Gelaran Pertunjukan Budaya Indonesia ini berlangsung sekitar 90 menit. Menampilkan aksi para anggota sanggar seni budaya binaan KBRI Moskow, yaitu Sanggar Gamelan Dadali, Sanggar Tari Kirana Nusantara Dance (KND) serta para peserta Kursus Bahasa Indonesia KBRI Moskow.

Beberapa komposisi gamelan dan vokal gending Jawa yang ditampilkan adalah Ladrang Nusantara, Ladrang Santi Mulya, Lancaran Gugur Gunung, Ketawang Puspawarna, Ketawang Kartini dan Ketawang Ibu Pertiwi. Sedangkan beberapa tarian daerah Nusantara yang dimainkan adalah Tari Tor-Tor Hata Sopisik (Sumatera Utara), Tari Merak (Jawa Barat), Tari Jathilan (Jawa Tengah), dan Tari Tifa (NTT).

“Tampil kembali bermain gamelan di hadapan umum setelah hampir satu tahun vakum karena pandemi COVID-19 memberikan semangat baru yang luar biasa bagi saya. Melalui gamelan saya dapat menyalurkan minat musik saya dan mendukung saya untuk bertahan di masa pandemi COVID-19 ini,” ungkap Liza Moskvina, seorang pekerja media yang menjadi anggota Sanggar Gamelan Dadali yang turut tampil kali ini.

Tampil kembali bermain gamelan di hadapan umum setelah hampir satu tahun vakum karena pandemi COVID-19 memberikan semangat baru bagi mereka ini.

Kesan serupa diungkapkan Polina Simonik, seorang mahasiswi Rusia jurusan Studi Indonesia di Moscow State University, yang baru kali pertama tampil menari. “Saya telah mempelajari Tari Tor-Tor sejak awal tahun 2020 dan karena pandemi COVID-19 baru sekarang saya berkesempatan menarikannya untuk teman dan keluarga serta tamu undangan lainnya,” ungkap Simonik.

Sejumlah 150 tamu undangan menghadiri acara ini, termasuk beberapa Duta Besar dan Wakil Duta Besar negara-negara ASEAN di Moskow, yaitu Brunei Darussalam, Kamboja, Singapura, dan Viet Nam. Hadir pula kalangan pengusaha, museum, media, akademisi dan seniman Rusia, serta diaspora Indonesia dan warga umum lainnya.

“Terima kasih KBRI Moskow atas Peringatan Hari Kartini yang memberikan hiburan memikat dan tampilan kostum daerah Indonesia yang indah kepada khalayak di Moskow,” ujar Maria Yarovitskaya, salah tamu undangan yang merupakan seorang perancang busana dan penari di Rusia.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares menegaskan bahwa Kartini telah membuka mata perempuan Indonesia. ”Kartini mengajarkan bahwa pendidikan merupakan hal yang sangat penting agar seseorang dapat meningkatkan wawasan terhadap banyak hal, menjadi berkembang lalu berkontribusi lebih luas tidak hanya untuk diri sendiri tetapi juga keluarga dan negara,” ungkap  Jose Tavares dalam sambutannya.

Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, Jose Tavares saat menyampaikan sambutan.

Dubes Tavares menjelaskan kepada para hadirin terkait sosok Raden Adjeng Kartini dan latar belakang penyelenggaraan kegiatan ini. “Peringatan Hari Kartini menjadi momen penting untuk kembali merefleksikan nilai-nilai semangat Kartini kepada seluruh perempuan. Tidak hanya perempuan Indonesia tetapi juga perempuan pada umumnya untuk terus berkarya serta mengambil peranan penting dalam kehidupan, baik di lingkungan keluarga maupun berbangsa dan bernegara,” tambah Dubes Tavares.

Anna Mamedova, warga Rusia yang pernah mengikuti Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia tahun 2019 menuturkan, “Saya sudah membaca buku R.A. Kartini “Habis Gelap, Terbitlah Terang” yang sangat mengesankan bagi saya”.

“Pemikiran Kartini sangat brilian. Akan sangat bagus apabila banyak warga Rusia yang juga dapat mengenal lebih jauh sosok Kartini,” tambah Mamedova.

Acara budaya ini juga dipadukan dengan promosi ekonomi-perdagangan Indonesia. Berupa promosi produk kopi dari Mayora Group Indonesia yang telah mengembangkan bisnisnya di Rusia.

Para tamu undangan yang hadir pun berkesempatan untuk menikmati cita rasa varian produk kopi produksi Mayora Group Indonesia, seperti kopi siap saji Torabika dan permen Kopiko. Mereka juga membawa pulang bingkisan produk dan cinderamata khas Indonesia. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *