KABAR MALIOBORO – Wakil Gubernur DIY KGPAA Paku Alam X menghadiri penganugerahan gelar doktor honoris causa (DR. H.C.) kepada dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG(K) dari UNY, Sabtu (01/08) di Auditorium UNY, Kampus UNY, Sleman. Kehadiran Wagub DIY ini bertujuan untuk mangayubagya atas anugerah yang diterima oleh Kepala BKKBN Pusat yang sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Kulonprogo ini.
Hasto menerima anugerah DR. (H.C.) dari UNY di bidang Teknologi dan Pemberdayaan Masyarakat Vokasional, atas keberhasilan peran strategisnya dalam mengaplikasikan pengetahuan, data, sains, dan teknologi sebagai dasar dalam pembangunan. Hasto dinilai berhasil menyinergikan bidang akademik vokasional dan pemberdayaan masyarkat, sehingga mendapatkan gelar ini.
Rektor UNY, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd mengungkapkan, Ilmu vokasi dapat berkembang lebih luas, melibatkan multi disiplin dan komponen pemerintahan, serta terus berkembang dan relevan untuk pembangunan masyarakat. Sehingga Sutrisna berharap pengakuan akademik ini bisa menjadi amanah bagi Hasto untuk terus berdedikasi dan berkomitmen, dalam pengembangan masyarakat vokasional berbasis teknologi unggul.
“Praksis penerapan teknologi dan ilmu pengetahuan untuk pembangunan, layaknya sudah dilakukan Hasto Wardoyo, harus terus dikuatkan, ditularkan, dan senantiasa dikembangkan sehingga bermanfaat untuk pemberdayaan masyarakat. Pak Hasto adalah satu tokoh langka yang selama kepemimpinannya selalu menggunakan data dan teknologi sebagai acuan pengambilan kebijakan,” ujar Sutrisna seperti dikutip dari halaman https://jogjaprov.go.id/.
Kulon Progo mempunyai 12 kapanewon yang terbagi menjadi 87 kelurahan serta memiliki 930 pedukuhan. Posisi ini mendorong Hasto mencanangkan gerakan Bela dan Beli Kulon Progo. Ia memperkuat ketahanan ekonomi rakyat melalui sistem bersama yang transparan dan partisipatif.
Ide cemerlang Hasto menguatkan ekonomi rakyat. Masyarakat diberdayakan supaya tak bergantung semata pada permainan ekonomi makro. Dengan memfokuskan hal mikro, memulai dari industri rumahan, maka Kulon Progo diharapkan mencapai kesejahteraan lahir dan batin. Tak mengherankan bila visi besarnya ini bisa dirangkum tiga kata kunci: start small, act now, and think big.
Sementara itu, pada kesempatan tersebut Hasto membacakan pidato ilmiahnya secara langsung yang berjudul Peran Pendidikan Vokasional Untuk Mewujudkan Kemandirian di Bidang Ekonomi dan Kesejahteraan Masyarakat di Kabupaten Kulon Progo. Menurut Hasto, adanya reformasi birokrasi dan new public management membuat perubahan yang signifikan terhadap penyelenggaraan pemerintahan. Manajemen publik menjadi perhatian khusus dalam pembuatan kebijakan publik yang berorientasi pada pencapaian kinerja dan akuntabilitas manajer publik.
Masalah kemiskinan memacu munculnya ide, gagasan, inovasi yang disertai dengan perubahan paradigma untuk revolusioner. Secara simultan, muncul kesadaran pentingnya ideologi kemandirian dan kesadaran akan ketertinggalan di bidang teknologi yang semakin sulit dikejar, kecuali disertai dengan ideologi rakyat yang kuat untuk menguasai produksi, konsumsi, dan pasar sendiri.
“Kondisi ini menguatkan tekad dan usaha agar masyarakat bisa tetap menguasai pasar sendiri dengan memiliki toko modern dan bisa menjual produk sendiri di dalamnya. Masyarakat tidak cukup hanya menguasai produksi, akan tetapi juga harus menguasai konsumsi dan pasar lokal. Dari permasalahan ini lahir gerakan Bela dan Beli Kulon Progo, Tomira, Airku, dan lain-lain yang menjadi ciri khas Kulonprogo, dan sebagai titik balik kesejahteraan masyarakatnya,” jelas Hasto.
Keberhasilan Hasto membentuk kemandirian dan kesejahteraan Kulonprogo ini juga terlihat saat merenaknya pandemi Covid – 19. Kulonprogo dapat memanfaatkan pandemi ini sebagai kesempatan baik bagi UMKM menghasilkan barang konsumsi dan jasa yang dekat dengan kebutuhan masyarakat untuk tetap aktif sebagai produsen dan menguasai pasar lokal/nasional.
“Masyarakat bisa memanfaatkan sumber daya lokal, baik sumber daya manusia, modal, bahan baku, hingga peralatan yang sudah tersedia, tidak tergantung pada barang impor. Di masa pandemi, Kabupaten Kulon Progo dapat memenuhi kebutuhan secara mandiri,” tutup Hasto.(*/rif)