Tempat Rapat dan Nongkrong di Deket Titik Nol

Titik Nol


Pengelola destinasi wisata terus berinovasi menghadapi pandemi. Di saat usaha jasa pariwisatanya tidak bisa bergerak, mereka berkreasi lewat usaha baru. Hal ini juga dilakukan oleh pengelola Taman Pintar. Pandemi Covid-19 memberikan dampak signifikan terhadap taman rekreasi ini. Jumlah pengunjung anjlog. Dampak dari kebijakan pembatasan mikro.

Berbagai wahana pun menjadi sepi. Banyak yang nganggur. Pengelola lantas berpikir bagaimana mengoptimalkan aset yang ada. Ada lahan, tempat yang bisa dipakai untuk kumpul, sekadar nongkrong atau rapat serius.

“Tiga hari sebelum lebaran, kami bukalah tempat ini. Angkringan Masjog. Monggo bisa dimanfaatkan oleh komunitas, organisasi atau kantor. Kalau ngobrol biasa bisa di sini. Di dekat angkringan. Bisa gelar tikar. Kalau mau lebih tertutup bisa di wahana Kampung Kerajinan tapi pesan makannya tetap di angkringan, “ jelas Pengelola dan Ketua Koperasi di Taman Pintar Yogyakarta, Agus Budi Rachmanto pada media ini.

Angkringan MasJog ini bisa menjadi tempat baru bagi warga Jogja untuk nongkrong, diskusi atau ngobrol ngalor ngidul yang menjadi ciri khas Jogja selama ini. Lokasinya sangat strategis. Hanya beberapa meter dari Titik Nol, Jogjakarta. Benar-benar di pusat kota. Tapi, suasana “ndesa“ terasa. Terutama di lokasi Kampung Kerajinan.

Sebagaimana angkringan lainnya, Angkringan Masjog juga dengan ciri tiga teko, sega kucing (nasi dengan sambal teri atau kering tempe), dan aneka makanan kecil tahu, tempe, sate, telur. Malah ada juga menu mie instan. Serta aneka minuman dari teh, jeruk, jahe baik panas maupun dingin. 

Agus Budi Rachmanto yang juga mengurusi Kerjasama dan Pemasaran UPT Pengelola Taman Budaya, mengatakan, terobosan membuka Angkringan MasJog dilakukan bekerjasama dengan Koperasi UKM. “Merekalah yang menyediakan angkringan. Kami menyediakan tempatnya. Alhamdulillah, beberapa hari buka ini respons masyarakat lumayan, “ paparnya.

Pria yang akrab disapa GoesBeer ini menegaskan walaupun di masa pandemi, ekonomi harus terus berjalan. Tentu dengan tetap menjaga kesehatan.

“Misalnya, saat ramai harus tetap wajib menjaga jarak. Seperti di angkringan ini, menjaga jarak tetap diberlakukan. Dengan begitu, nantinya masyarakat akan terbiasa sehingga ekonomi berjalan, kesehatan terjaga, “ tegasnya.

Ketentuan yang selama ini diterapkan di Taman Pintar juga diterapkan di angkringan. Taman Pintar memberlakukan pembatasan pengunjung sebesar 50 persen dari kapasitas kunjungan sebanyak 3.000 per hari. Jadi per hari hanya menerima 1.500 kunjungan. Jumlah yang belum terpenuhi saat pandemi. Selama pandemi Covid-19, di hari biasa, Taman Pintar hanya menerima 200 hingga 700 pengunjung.  

“Angkringan ini mendukung atmosfer yang ada di Kampung Kerajinan. Jika di pagi hari, ada aktivitas kegiatan membatik, melukis gerabah, membuat kaos, di sore hari pengunjung bisa menikmati kuliner ndesa khas Jogja dengan memesan di angkringan,” kata Goes Beer.

Angkringan MasJog buka mulai pukul 17.00. Dan tutup pada pukul 22.00 WIB. Tapi bisa molor juga jika masih ada pengunjung. Pengunjung angkringan dapat menikmati suasana luar Taman Pintar yang indah dan keren. Mereka bisa menikmati suasana kota pada malam hari.

Fasilitas publik seperti toilet dan masjid juga bisa diakses oleh pengunjung angkringan. Masjid Izzul Ilmi di komplek Taman Pintar dan toilet berada di pintu timur. Dekat Kios Buku Shopping Center. Sedangkan Angkringan berada di samping Pintu Masuk Utama Taman Pintar. Di Jalan Panembahan Senapati. Seberang Parkir Bus kawasan Bank Indonesia.

Konsepnya angkringan, harganya pun standar angkringan. Tak perlu merogoh kocek terlalu dalam. Dengan uang lima ribu saja, bisa menikmati makanan khas angkringan Taman Pintar. Dari pengamatan, pengunjung angkringan selama ini adalah mahasiswa atau komunitas yang suka nongkrong dan ngobrol di angkringan berlama-lama.

Usaha baru Taman Pintar ini semakin memperteguh ungkapan untuk Jogja. Ya, seperti kata penyair Joko Pinurbo: Jogja itu terdiri dari rindu, pulang dan angkringan.

Kapan ke Jogja lagi?

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *