Ramah Lingkungan, The Body Shop Buka Gerai Baru Berbahan Daur Ulang

Kaki Lima

RAMAH LINGKUNGAN : Gerai ketiga The Body Shop Indonesia ini mengedepankan konsep reuse, recycle dan upcycle. Yakni mengubah sampah menjadi sesuatu yang indah, artistik, dan bermanfaat. Dimana hal ini dimaksudkan dapat membantu mengurangi permasalahan yang berkaitan dengan sampah.

SLEMAN – The Body Shop Indonesia memperluas konsep changemaking beauty storenya dengan membuka gerai baru di Pakuwon Mall, Sleman, Jogjakarta Kamis (24/11).

Uniknya, gerai ketiga Body Shop Indonesia ini mengedepankan konsep reuse, recycle dan upcycle. Yakni mengubah sampah menjadi sesuatu yang indah, artistik, dan bermanfaat. Dimana hal ini dimaksudkan dapat membantu mengurangi permasalahan yang berkaitan dengan sampah.

Chief Operating Officer The Body Shop Indonesia Faisal Reza mengatakan, The Body Shop sebagai Sustainable Beauty Brand sangat berkomitmen terhadap isu lingkungan.

Sehingga konsep gerai terbarunya pun hampir 100 persen materialnya berasal dari bahan-bahan hasil daur ulang.

Seperti diantaranya 480 potong palet kayu yang dipakai untuk langit-langit, 23 ribu potong bekas puntung rokok yang diubah menjadi pot-pot terakota, 192 kg plastik untuk membuat mural, 45 kg plastik lain untuk membuat tempat make-up dan lainya.

“Selain itu, kami ada program Bring Back Our Bottles. Dimana botol-botol The Body Shop dikembalikan kembali oleh konsumen. Setidaknya dapat membantu mengurangi pemakaian sebanyak 21.900 botol plastik,” ungkapnya.

Bring Back Our Bottle yang telah berjalan sejak tahun 2008, dan sejauh ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari 10 juta kemasan yang kembali dari konsumen.

Faisal menambahkan, konsep sustainability yang menjadi komitmen The Body Shop dampaknya dapat semakin terasa terhadap lingkungan.

Mulai dari bahan dasar alaminya dibeli dari berbagai komunitas petani yang berkelanjutan, proses pembuatan, packaging, sampai pada gerainya.

The Body Shop, lanjutnya ingin mengajak konsumen untuk bereksplorasi, terhubung, serta teredukasi terhadap berbagai kampanye aktivisme yang mendorong perubahan yang penuh arti.

“Secara global, bagi konsumen kami juga ingin memberikan pengalaman berbelanja yang memiliki nilai tersendiri dan tidak hanya bersifat transaksional,” ujarnya. (eyd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *