KABARMALIOBORO.COM, YOGYAKARTA- Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) telah menyelesaikan Musyawarah Nasional (MUNAS) ke-8 di Pondok Pesantren Diponegoro, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta dan via Daring pada Jum’at (21/1/21)
KMNU Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai tuan rumah melaksanakan kegiatan Munas yang berlangsung dari 21-23 Januari 2022 dihadiri dari berbagai kampus di Indonesia dan Malaysia. Ada 26 kampus yang hadir dalam kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat sehingga tidak terjadi penularan Covid-19 di dalamnya.
Munas kali ini yang mengusung tema “Revitalisasi Peran Mahasantri untuk Bersinergi Menuju Era Society 5.0”. Adapun rangkaian acara antara lain, Khotmil Al-Qur’an, ziarah makam, KMNU Bersolawat, persidangan dan pemilihan presidium nasional 2022.
Rangkaian kegiatan tersebut berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Dalam persidangan komisi menghasilkan beberapa rekomendasi yang nantinya akan menjadi acuan program kerja dalam kepengurusan KMNU Pusat ke depannya.
Salah satu kegiatan yang cukup lama adalah pembahasan mengenai tatib dan juga pemilihan presidium nasional. Terdapat 9 calon presidium nasional yang berasal dari berbagai perguruan tinggi yang nantinya akan dikerucutkan menjadi 5 presidium nasional.
Presidium nasional yang terpilih adalah Muhammad Wahyu ariyanto (KMNU UI), Endah K Handayani (KMNU UNSRI), Luluk Anisah Muafiah (KMNU UIN SUKA), Fajar Sidik (KMNU UNISBA) dan M Ikhlasul Amalil (KMNU UIN SUKA).
“Harapan ke depannya KMNU Pusat dapat bersinergi dengan berbagai komponen yang ada dan juga dapat lebih masif lagi dalam menggerakkan amaliyah Nahdhatul Ulama khususnya di perguruan tinggi,” jelas Muhammad Wahyu Ariyanto, salah satu presidium nasional terpilih.
Sedangkan menurut Mochammad Ali Yahya, salah satu delegasi dari kampus Universitas Airlangga Surabaya, Munas kali ini berjalan dengan baik dan sangat demokratis. Sehingga tidak meninggalkan perpecahan.
“Walaupun dalam proses penentuan keputusan sering terjadi negosiasi yang alot dan panas antar peserta. Namun di akhir kegiatan semua kembali berdamai dan saling memaafkan sehingga dalam Munas ini tidak meninggalkan perpecahan antar PT,” ucapnya.
Selepas Munas, para peserta diajak untuk berwisata di Yogyakarta, salah satunya ke Kawasan Wisata Malioboro. Terlihat banyak yang berswafoto di Titik Nol Kilometer sembari menikmati suasana Yogyakarta. Keesokan harinya, terdapat kegiatan tasyakuran Hari Lahir KMNU Pusat bersama Gus Muwafiq di Ndalem beliau.
Editor : Seto G. Pratomo
(red/kabarmalioboro.com)